New York, Seorang wanita di New York City, Amerika Serikat (AS), dihukum 32 tahun penjara oleh pengadilan atas kematian mengenaskan putrinya. Bocah berumur 4 tahun ini dibiarkan mati kelaparan dengan berat badan hanya mencapai 8,5 kg!
Meski telah dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman oleh pengadilan, Carlotta Brett-Pierce tetap bersikeras bahwa bukan dirinya yang membunuh Marchella. Carlotta bahkan menyebut dirinya sebagai ibu yang perhatian dan penuh kasih sayang. Padahal fakta menunjukkan gadis kecil itu mati kelaparan dengan kondisi tubuh yang sangat kurus. Bahkan hanya ditemukan sebutir jagung di dalam perutnya.
"Saya tidak bertanggung jawab atas kematian putri saya, karena faktanya, saya tidak membunuhnya. Ini semua adalah tragedi," ucap Carlotta dengan lantang seperti dilansir oleh news.com.au, Kamis (7/6/2012). Wanita itu bahkan menyalahkan juri, media dan pengacaranya sendiri,
Namun Hakim Patricia DiMango tak menghiraukan pernyataan Carlotta tersebut. Hakim DiMango justru menyebut Carlotta sebagai wanita egois, tidak stabil, dan keras kepala, karena tidak mempedulikan anaknya.
"Orang seperti apa yang tega melakukan hal seperti ini kepada seorang anak, apalagi membiarkan anak kandungnya sendirian? Anak-anak juga anggota masyarakat, dan mereka juga memiliki hak, bahkan setelah mereka mati," ucap DiMango lantang.
Selain Carlotta, sang nenek yakni Loretta Brett juga dijatuhi vonis 15 tahun penjara atas kasus yang sama.
Dalam persidangan terungkap, Marchella mati kelaparan pada September 2010 lalu. Diketahui bahwa semasa hidup, balita ini bak hidup dalam neraka karena dia jarang diberi makan dan diikat dengan tali pada ranjang kecilnya agar tidak pergi kemana-mana. Yang mengharukan, sang kakak Tymel yang berusia 7 tahun, berusaha menawarkan makanan untuk adiknya saat upacara pemakaman.
"Dia (Tymel) membawa makanan karena dia tahu adiknya tidak cukup makan. Dan dia memberitahu ibu asuhnya, 'Saya harap dia mendapat cukup makanan dan minuman di surga'," terang jaksa penuntut Jacqueline Kagan. Tymel kini dirawat dan tinggal bersama ibu asuhnya.
Meski telah dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman oleh pengadilan, Carlotta Brett-Pierce tetap bersikeras bahwa bukan dirinya yang membunuh Marchella. Carlotta bahkan menyebut dirinya sebagai ibu yang perhatian dan penuh kasih sayang. Padahal fakta menunjukkan gadis kecil itu mati kelaparan dengan kondisi tubuh yang sangat kurus. Bahkan hanya ditemukan sebutir jagung di dalam perutnya.
"Saya tidak bertanggung jawab atas kematian putri saya, karena faktanya, saya tidak membunuhnya. Ini semua adalah tragedi," ucap Carlotta dengan lantang seperti dilansir oleh news.com.au, Kamis (7/6/2012). Wanita itu bahkan menyalahkan juri, media dan pengacaranya sendiri,
Namun Hakim Patricia DiMango tak menghiraukan pernyataan Carlotta tersebut. Hakim DiMango justru menyebut Carlotta sebagai wanita egois, tidak stabil, dan keras kepala, karena tidak mempedulikan anaknya.
"Orang seperti apa yang tega melakukan hal seperti ini kepada seorang anak, apalagi membiarkan anak kandungnya sendirian? Anak-anak juga anggota masyarakat, dan mereka juga memiliki hak, bahkan setelah mereka mati," ucap DiMango lantang.
Selain Carlotta, sang nenek yakni Loretta Brett juga dijatuhi vonis 15 tahun penjara atas kasus yang sama.
Dalam persidangan terungkap, Marchella mati kelaparan pada September 2010 lalu. Diketahui bahwa semasa hidup, balita ini bak hidup dalam neraka karena dia jarang diberi makan dan diikat dengan tali pada ranjang kecilnya agar tidak pergi kemana-mana. Yang mengharukan, sang kakak Tymel yang berusia 7 tahun, berusaha menawarkan makanan untuk adiknya saat upacara pemakaman.
"Dia (Tymel) membawa makanan karena dia tahu adiknya tidak cukup makan. Dan dia memberitahu ibu asuhnya, 'Saya harap dia mendapat cukup makanan dan minuman di surga'," terang jaksa penuntut Jacqueline Kagan. Tymel kini dirawat dan tinggal bersama ibu asuhnya.
sumber : news.detik.com | Kumpulan Informasi Menarik | Foto : -
Tags : International
0 comments:
Post a Comment