DAMASKUS - Konflik yang terjadi di Suriah ternyata memicu perpecahan dari sekte Alawite tempat Presiden Suriah Bashar Al-Assad berasal. Sebagian dari mereka khawatir kondisi saat ini dapat memaksa mereka terlibat dalam perang saudara.
Ketika protes terhadap Pemerintahan Assad merebak, kelompok Alawite - yang selama ini menjadi kaum minoritas Suriah-, khawatir bila Assad lengser mereka juga akan hancur. Menurut Jaber Abboud yang juga seorang Alawite seperti Assad, menilai Presiden Assad gagal melakukan perubahan.
"Lingkungan saat ini terpecah belah, setengah dari mereka merasa sedih tetapi tunduk (kepada Assad). Sementara sisanya menunjukkan penentangan," ujar Abboud, seperti dikutip The New York Times, Minggu (10/6/2012).
Atas ucapannya ini pula Abboud membuat dirinya terpaksa menutup toko roti yang menjadi sumber mata pencahariannya. Selain itu, dirinya dipaksa meninggalkan kota Baniyas tempatnya hidup selama ini.
"Sangat tertekan berada di sana, sepertinya seluruh kota dipenuhi hantu. Mereka terbagi dan pasukan tersebar di seluruh pojok kota," lanjutnya.
Meskipun saat ini Assad masih mendapatkan dukungan dari Alawite, sebagai besar warga Alawite juga mengalami pergumulan dalam hati mereka. Beberapa dari mereka pun merasa frustrasi karena Assad masih belum mampu menghabisi pihak oposisi.
Tetapi yang menjadi perhatian dari masyarakat Alawite saat ini ialah Assad mengambil resiko besar dengan mendorong mereka menuju jurang perang saudara dengan kelompok Muslim Suni Suriah.
Selama ini keluarga Assad memang telah berkuasa panjang di Suriah, tetapi dengan populasi mencapai 74 persen, pihak Muslim Suni tentu bukan lawan yang sepadan dengan masyarakat Alawite yang menjadi minoritas.
Sumber : okezone.com | Kumpulan Informasi Menarik | Foto : -
Tags : International, Politik
0 comments:
Post a Comment