Kontrol mertua yang makin lama makin menjadi-jadi pasti membuat Anda kesal.
Apalagi jika mertua sudah memarahi Anda di depan anak atas persoalan uang. Mendiamkan suami ketika kesal kepada mertua tidak akan menyelesaikan masalah.
Jika Anda merasa kesal kepada seseorang, dan membebani kekesalan Anda kepada orang lain, dalam pandangan psikologis hal ini dikenal sebagai displacement, atau salah tempat. Tetapi memang, pada kenyataannya sulit bagi Anda mengemukakan rasa kesal terhadap mertua, sehingga Anda membangun sikap pasif-agresif terhadap suami, suatu bentuk sikap menyerang dengan perilaku mendiamkan (pasif).
Memang, idealnya Anda bersama suami mengatur pengeluaran rumah tangga Anda bersama, tanpa dicampuri orang luar atau mertua. Kecuali jika memang mertua masih juga berperan dalam menopang keuangan Anda. Jika memang demikian halnya, tentu sulit bagi Anda mengatur keuangan sendiri. Lain halnya bila kontribusi mertua dalam segi finansial sudah tidak ada, dan Anda tidak tinggal bersama mereka.
Ada kemungkinan ibu mertua merasa tersisih karena tidak dilibatkan dalam liburan bersama. Bisa dimengerti bahwa Anda juga berupaya untuk membatasi kegiatan dalam keluarga inti. Keduanya tentu tidak bisa disalahkan. Hanya, masalahnya bagaimana kita membina toleransi satu sama lain. Mungkin, ibu mertua juga belum memahami bahwa adakalanya dibutuhkan biaya ekstra guna membina keharmonisan rumah tangga. (f)
Konsultan: Monty Satiadarma
Sumber : femina.co.id /Kumpulan Informasi Menarik/ Foto : ilustrasi
Tags : Warna Kehidupan, Romantika Kehidupan
0 comments:
Post a Comment